Friday, November 20, 2009

SWALAYAN MANDIRI

BISNIS RITEL SWALAYAN MANDIRI

BUKAN WARALABA

(Nuansa Modern Harga Tradisional)


Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis ritel. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis ritel yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. Minimarket adalah sebuah toko dengan manajemen modern dan dikelola secara professional dan transparan bisa dipersiapkan memasuki era globalisasi

Seiring dengan berkembangnya bisnis ritel di Indonesia khususnya di Jawa Tengah, maka kompetisinya sangat ketat dan menjurus kepada persaingan yang tidak sehat. Hadirnya nuansa pasar modern atau dengan kata lain modern trade akan menggeser keberadaan pasar tradisional. Dahulu orang suka pergi ke pasar becek (wet market) untuk belanja skr lebih suka ke minimarket. Nuansa nyaman dan aman yang membuat orang lebih memilih belanja ke supermarket atau minimarket.

Dalam hal ini saya bukannya berpihak kepada pasar modern tetapi mencoba membuat perbandingan antara beberapa bisnis ritel waralaba dengan bisnis ritel mandiri. Beberapa contoh minimarket waralaba di Indonesia khususnya di DIY dan Jawa Tengah adalah: Indomaret, Alfamart, Asgross, dan Circle K. Ritel mandiri disini mengambil konsep Nuansa Modern tapi Harga Tradisional, karena sebenarnya ada beberapa hal positif dari pasar becek atau pasar tradisional yang bisa di aplikasikan di dalam ritel modern trade. Sebenarnya konsep ini telah di jalankan di beberapa supermarket (bahkan hypermarket) raksasa seperti Makro, Carefour maupun GORO tetapi untuk DIY dan Jawa Tengah tidak bisa berkembang seperti yang diharapkan di karenakan terkendala system mereka sendiri maupun kultur masyarakat setempat.

Ada beberapa keuntungan bisnis ritel minimarket mandiri yaitu:

  1. Akan banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern dan sekaligus menempatkan Anda sebagai pelaku bisnis
  2. Dukungan system operasional toko yang terintegrasi sehingga pemilik tidak perlu terlibat secara full time dalam operasional toko ataupun meninggalkan pekerjaan sebelumnya.
  3. Dapat mengembangkan lebih dari 1unit toko dengan tingkat kesibukan yang sama dan dapat diatur.
  1. Perencanaan matang, mulai survey lokasi sampai dengan pembukaan toko, kecepatan distribusi dan kelengkapan barang dagangan, serta dukungan manajemen toko yang solid akan membantu pemilik dalam menekan risiko kerugian
  2. Tidak perlu biaya franchise (sekitar 35 juta s/d 50 juta) dan Biaya Royalty keuntungan (sekitar 4%) sehingga bisa menekan biaya investasi.
  3. Mandiri dalam melakukan setting harga sehingga harga bisa lebih kompetitif dan bisa berhubungan dengan banyak supplier barang.
  4. Bisa menerapkan manajemen mandiri dalam banyak hal misalnya layout, display produk,promo diskon, harga bertingkat atau bahkan dapat dikembangkan menjadi grosir modern.

Dengan adanya ekspansi Indomaret dan Alfamart maka kita berasumsi bahwa sebelum kedua merk tersebut masuk kita harus mendahuluinya dan lokasi yang paling cocok adalah daerah pinggiran bahkan ke pelosok pedesaan karena sekarang Indomaret dan Alfamart sudah mempunyai rencana untuk ekspansi ke daerah pedalaman di karenakan omzet daerah pinggiran tersebut sangat besar dan belum tergarap.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun sebuah minimarket mandiri dengan konsep Nuansa Modern Harga Tradisional adalah :

  1. Survey kelayakan tempat usaha
  2. Perencanaan anggaran biaya
  3. Studi kelayakan investasi
  4. Tata ruang dan perencanaan toko
  5. Pengurusan ijin usaha dan NPWP
  6. Renovasi ruang usaha
  7. Pembelian peralatan toko
  8. Seleksi dan pelatihan karyawan
  9. Standard kerja dan sistem penggajian karyawan
  10. Paket sistem operasional toko dan administrasi keuangan
  11. Seleksi dan kredit barang dagangan tanpa bunga dan tanpa jaminan
  12. Program promosi penjualan


Berikut ini adalah Simulasi investasi dalam membuka sebuah Minimarket Mandiri adalah

Rincian

Biaya

1.Pembelian Rak (kurang lebih 30 buah)
2.Perijinan dan Reklame
3.Perlengkapan toko
4.Komputerisasi
5.Promosi & pembukaan toko
6. Lain-Lain

Rp.45.000.000,-
Rp.10.000.000,-
Rp.15.000.000,-
Rp.30.000.000,-
Rp.5.000.000,-
Rp.5.000.000,-

TOTAL BIAYA

Rp.110.000.000,--

Biaya diatas merupakan Estimasi dan ilustrasi saja dan diluar investasi bangunan dan lahan untuk toko. Selain itu Estimasi untuk mengisi produk dagangan pada saat mau buka kurang lebih Rp.100 juta untuk 2.500 jenis barang sebelum salesman untuk produk yang dijual di toko datang.

Perincian hardware diatas adalah hardware yang wajib di adakan untuk keperluan instalasi 1 toko dengan mempertimbangkan biaya yang ekonomis.

Dari data yang disajikan maka kita bisa menghilangkan biaya Frenchise dan biaya Royalty dan satu hal lagi bahwa minimarket ini sudah jadi milik sendiri dan dengan nama kita sendiri.